• Selasa, 26 September 2023

Pernah Gak Lulus Sekolah Tapi Jadi Juragan Es Teller Hingga ke Mancanegara, Begini Kisah Sukatyo Nugroho

- Senin, 29 Mei 2023 | 18:09 WIB
Potret gerai Es Teller 77 yang ada di salah satu mall di Indonesia yang dibangun oleh Sukatyo Nugroho. (Tangkapan Layar Instagram/@dindadindekk)
Potret gerai Es Teller 77 yang ada di salah satu mall di Indonesia yang dibangun oleh Sukatyo Nugroho. (Tangkapan Layar Instagram/@dindadindekk)

SALURAN MEDIA – jika berbicara tentang minuman dingin memang tidak akan ada habisnya. Karena selalu ada inovasi baru mengenai kuliner satu ini. Contohnya saja es teller.

Minuman klasik seperti es teller ini biasanya hanya menjadi minuman pinggiran yang hanya dijual di samping jalanan.

Namun, seseorang berhasil meracik dan memasarkan es teller di hampir seluruh kota besar yang ada di Indonesia. Bahkan, sampai ke mancanegara. Orang itu yang bernama Sukatyo Nugroho.

Sebelum berhasil membangun usaha es tellernya itu. Ternyata pemiliknya, Sukatyo Nugroho merupakan seorang anak biasa bahkan dianggap tidak terlalu pintar di sekolahnya.

Baca Juga: Sering Merasa Hidup Gak Berarti, Jangan Bunuh Diri! Ini 6 Tips Agar Bisa Menjaga Kesehatan Mentalmu

Bahkan, Sukatyo Nugroho pernah tidak naik kelas sebanyak dua kali ketika dirinya masih bersekolah.

Sukatyo Nugroho juga memutuskan hanya bersekolah sampai jenjang SMP saja. Karena mengetahui bahwa anaknya kurang suka bersekolah, ayahnya mengirimnya ke Jakarta.

Sukatyo yang pada saat itu masih sangat belia dikirim ayahnya (Hoo Le Khang) ke rumah Pamannya yang ada di Jakarta. Disana Sukarto diajarkan berdagang.

Sukatyo berjualan apapun asalkan dia bisa mencukupi kebutuhannya selama berada di ibu kota itu. Bahkan, Sukatyo pernah berjualan sisir, kancing baju dan alat elektronik.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Lakukan Safari Politik disambut Hangat oleh Warga Banten beserta Partai

Pada saat berjualan itulah, Sukatyo bertemu dengan Setia Widjaja yang juga berjualan barang elektronik.

Keduanya melangsungkan pernikahan pada 28 September 1971. Selama menikah pun, Sukatyo masih berganti-ganti pekerjaan tetapi masih bergelut di perdagangan.

Sukatyo pernah menjadi seorang calo Surat Izin Mengemudi (SIM), tengkulak jual-beli tanah hingga pemborong bangunan perumahan.

Titik balik kehidupannya ketika menjadi seorang pemborong. Ia terkena kerugian yang sangat besar. Karena bangunan yang ia bangun ternyata berdiri diatas tanah sengketa.

Sukatyo mengalami bangkrut dan jatuh miskin. Bahkan, dirinya sampai tidak bisa membayarkan uang sekolah untuk anak-anaknya.

Halaman:

Editor: Desi Apriyanti

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X